di saat sang nelayan berlayar jauh mengarungi samudra asmara yang penuh dengan gelombang telinga dan hantaman badai mata yang pedih dan masih juga menahan panasnya terik api cemburu dan serbuan hujan badai rindu yang membara semua itu hanyalah tuk mendapatkan segumpal darah beku yang tertutup dinding indah di mata terbalut oleh kesetiaan dan terhias oleh ketulusan
sri kandhi
engkau adalah sri kandhi yang telah lama ku cari
di mana keberadaanmu , sampai kini ku belum bisa menemukan kesejatian letak hatimu
ku ingin menelusuri jalur lajur yang engkau tempuh
di mana keberadaanmu , sampai kini ku belum bisa menemukan kesejatian letak hatimu
ku ingin menelusuri jalur lajur yang engkau tempuh
sri kandhi
engkau adalah sri kandhi yang telah lama ku cari
di mana keberadaanmu , sampai kini ku belum bisa menemukan kesejatian letak hatimu
ku ingin menelusuri jalur lajur yang engkau tempuh
di mana keberadaanmu , sampai kini ku belum bisa menemukan kesejatian letak hatimu
ku ingin menelusuri jalur lajur yang engkau tempuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar